Dua Jam Saja Bersama Mas Gio Sang Blogger Traveller

Suasana Kedai Polem begitu tenang dan sepi. Azan dhuhur baru saja berkumandang. Sambil menikmati waktu rehat, aku sejenak menghabiskan masa di mushalla di warung kopi dua lantai itu.

Suasananya begitu nyaman. Tak heran temanku sering duduk di sini, mungkin juga banyak inspirasi yang ia peroleh. Seorang Aceh yang sudah begitu dikenal. Dia owner dari sebuah blog yang bertajuk hikayatbanda.com. Hayoo, siapa, sudah kenal, kan?

Dari pesan chat, ia mengabarkan akan datangnya seorang blogger nasional yang sudah mendunia. Adalah event Sabang Coral Day 2017 yang mengundangnya ke Aceh. Siang itu ia berkenan berbagi sambil kopdar bersama kami, sambil menunggu penerbangan pulang ke kota asalnya.

Mas Gio, demikian panggilan akrabnya, sang blogger traveller yang dikenal lewat @disgiovery. Kedatangannya ke Aceh merupakan kali kedua, setelah sekitar dua tahun yg lalu mengisi sharing dalam kegiatan Blogger Gathering. Bersama kami ada seorang blogger juga yang dikenal luas lewat safariku.com. Yakin belum kenal? Langsung ke lamannya saja. Tapi habiskan dulu artikel ini ya. Biar nggak nyesel, he he he.

Mas Taufan Gio atau cukup dipanggil.Gio saja sering berbagi jejak pengalamannya melalui instagram @disgiovery. Aku sering memantau instagramnya dan terkagum-kagum dengan kekayaan diksinya dan kekuatannya meramu kata-kata. Tentu merupakan suatu proses penuh kesungguhan dan konsisten.

Aku menyeruput teh hijau hangat di hadapanku. Sementara belum berani dekat-dekatan sama kopi. Padahal di Aceh kualitas kopinya mantap-mantap punya, seperti di kedai Polem ini. Sementara menyimak diskusi hangat dari cerita seru para blogger senior yang baru saja kembali dari Sabang Coral Day.

By the way, kota Sabang yang baru saja dikunjungi Mas Gio juga akan segera mengadakan event akbar yaitu Sail Sabang 2017 yang akan berlangsung pada 28 November s.d. 5 Desember 2017. Ini merupakan peluang bagi Aceh untuk menunjukkan potensi pariwisatanya. Bukan hanya pariwisata malah. Aceh sangat kaya akan potensi landscape dan budayanya. 

Ternyata, Mas Gio baru saja diajak ke Museum Aceh. Di situ teman-teman blogku berbagi pengalaman masa kecilnya yang sudah bersentuhan dengan kearifan lokal di Aceh. Mas Gio sangat mengagumi bagaimana Museum Aceh dapat menampilkan kekayaan budaya Aceh dengan begitu lengkap dan menarik. 

Ya, terkadang aku berpikir juga. Mengapa sebagian besar generasi muda belum begitu tergerak untuk mengenali budayanya sendiri. Meskipun demikian terbersit rasa optimis karena upaya serius pariwisata Aceh untuk berbenah melalui branding The Light of Aceh atau Cahaya Aceh. Bukan hanya sebagai ikon pariwisata, The Light of Aceh juga diharapkan dapat terus berkembang sebagai pencitraan Aceh yang paripurna. Sehingga, masyarakat dunia dapat mengetahui banyak hal positif dari Aceh sebagaimana telah diakui oleh Mas Gio, sang blogger traveller.

Satu jam rasanya begitu cepat. Mas Gio pamit untuk segera menuju ke Bandara. Aku mencoba untuk terus merekam semangatnya Mas Gio untuk berbagi melalui blog. 

Di samping itu aku jadi semakin menyadari, betapa kekayaan alam Aceh dengan panorama mempesona, ditambah lagi dengan budayanya yang sangat kaya dan juga penuh makna adalah sepotong surga yang dirindukan. Sampai bertemu lagi Mas Gio. Terima kasih sharing super-nya semoga makin sukses terus dengan karya-karyanya.

Banda Aceh, 24 Mei 2017

Pk. 07.17 WIB

Leave a comment